Selasa, 21 Juni 2011

Memanfaatkan Otak Kanan dan Otak Kiri

Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.

Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Sedangkan otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.

Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.

Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.

Berdasarkan kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi siswa, pembiasaan penggunaan kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya menuju kedewasaan. Dengan begitu, guru/dosen/Trainer dalam mengajar di kelas, metode apapun yang digunakan, sebaiknya berbasis otak kanan dan kiri.

Doug Hall mengatakan, dominasi kerja otak orang mempengaruhi kepribadian :

Si otak kanan : humoris, simple, menyenangkan, boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ede = ekspresi diri, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, tukang sorak, “pelanggar aturan”, bebas, spontan.

Si otak kiri : serius, rumit, membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, ide = profitabilitas, lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat aturan, konservatif, mudah ditebak.

Kasus 1 :

Dr. Makoto Shichida, seorang spesialis perkembangan anak balita, dalam bukunya Right Brain Education in Infancy menjelaskan sebuah hasil studi di Nippon Medical Center oleh Prof. Shinagawa terhadap seorang anak yang bernama Yuka Hatano. Yuka Hatano adalah seorang juara dunia menghitung cepat, yang mampu menghitung 16 digit soal LEBIH CEPAT daripada kalkulator ! Ketika Yuka melakukan perhitungan tersebut, melalui PET scan terlihat bahwa yang mengendalikan fungsi otaknya adalah otak kanan bagian belakang. Di sekolah Shichida, saya (Shinagawa) melihat bagaimana anak-anak SD mampu membaca 1 jilid buku hanya dalam waktu 3-5 menit saja, dan dia tahu persis apa isi buku yg dibacanya. Menurutnya, dia seperti memotret atau men-dowload tiap-tiap halaman buku tsb, dan ketika ditanya, dia akan membuka tiap-tiap halaman bukunya di dalam otaknya untuk mencari jawabannya dengan cepat.

Kasus 2:

Para siswa SD, SMP, sampai SMA menggunakan mungkin sampai 6 jam waktunya belajar di sekolah dan PR per hari dan ikut les/bimbingan belajar. Mereka ini terfokus belajar dengan memanfaatkan otak kiri, misalnya mereka belajar matematika, fisika, kimia, biologi, sejarah, bahasa, dan lain-lain. Mereka ini diajarkan menggunakan logika dan belajar dengan cara yang runut (sekuensial). Amat jarang mereka belajar bagaimana menggunakan intuisi dan imajinasi.

Katakanlah mereka belajar di SD selama 6 tahun, di SMP selama 3 tahun, dan di SMA selama 3 tahun. Jadi selama 12 tahun, mereka rata-rata menggunakan waktu 6 jam per hari. Jika satu minggu mereka belajar selama 5 hari di sekolah. Dan ada 4 minggu per bulan, serta belajar efektif di sekolah selama 9 bulan per tahun, maka dari SD sampai SMA mereka belajar menggunakan otak kiri selama:

6 jam/hari x 5 hari/minggu x 4 minggu/bulan x 9 bulan/tahun x 12 tahun = 12.960 jam.

Pertanyaannya adalah berapa lama pola pembelajaran yang memanfaatkan otak kanan?

Mana yang dulu digunakan : Otak Kanan atau Otak Kiri?

Anda si Otak Ekstrem Kanan atau Si Ekstrem Otak Kiri atau Si Otak Seimbang? Mana dulu yang sebaiknya digunakan, Otak Kanan dulu baru Otak Kiri atau sebaliknya? Ingat cerita : bagaimana awalnya Archimides mengungkap tentang massa jenis? Mana dulu yang digunakan Archimides otak kanan atau otak kirinya? Bagaimana awalnya Newton mengungkap tentang gravitasi? Mana dulu yang digunakan Newton, otak kanan atau kiri? Bagaimana awalnya Einstein dengan teori relativitasnya? Mana dulu yang digunakan Einstein, otak kanan atau otak kiri? Atau ide menjual air di negeri yang penuh air (AQUA) oleh Tirto Utomo? Mana yang digunakan Tirto Utomo, otak kanan atau otak kirinya? Ketika dia menjual air minum 250 mm seharga Rp 500,00; sementara PDAM menjual air bersih seribu liter seharga Rp 2 ribu?

Ingat cerita George Eastment, pendiri Eastment Kodak, menyatakan bahwa merek "Kodak" yang melegenda itu, huruf "K", muncul secara intuitif. Sam Walton, pendiri Walt Mart, menggunakan intuisinya ketika mendirikan sebuah toko pada tahun 1962, kini dia memiliki 1.300 toko. John Mihalasky dan E Douglas Dean menemukan bahwa 80% CEO yang sukses memiliki intuisi di atas rata-rata.

"intinya : mulailah dengan otak kanan, dan follow up melalui otak kiri "

Senin, 20 Juni 2011

10 orang yang dijamin masuk surga

10 Orang yang Dijamin Masuk Surga

Diposkan oleh TEROPONG MISTERI SEPANJANG ABAD (silahkan dicopy paste)
Selasa, 10 Mei 2011

10 Orang yang Dijamin Masuk Surga

Al’Asyaratu almubasysyaruna biljannati
10 Orang yang dijamin masuk surga yang tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ‘ASYARAH” dari sahabat Abu Dzar Ra, bahwa Rosulullah Saw masuk ke rumah Aisyah Ra dan bersabda :

“Wahai Asyah inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah lalu menjawab, “tentu ya Rosullulah.” Lalu baginda Nabi Saw bersabda : “Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu :
1. Ayahmu (Abu Bakar) masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim;
2. Umar masuk surga dan kawannya Nuh;
3. Ustman masuk surga dan kawannya aku;
4. Ali masuk surga dan kawannya Yahya bin Zakaria;
5. Thalhah masuk surga dan kawannya Daud;
6. Azzubair masuk surga dan kawannya Ismail;
7. Sa’ad bin Abi Waqqash masuk surga dan kawannya Sulaiman;
8. Said bin Zaid masuk surga dan kawannya Musa bin Imran;
9. Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya Isa bin Maryam;
10. Abu Ubaidah Ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya Idris Alaihissalam.”

Kesepuluh sahabat yang mendapat kabar gembira masuk surga tersebut adalah para pendahulu kita yang patut diteladani keimanan dan keshalehannya. Bagi Rosulullah Saw mereka adalah kawan dan pendamping setia dalam segala kesulitan dan kesempitan. Amal perbuatan, perilaku dan pengorbanannya merupakan teladan bagi umat manusia. Mereka tidak pernah absen dalam membela panji Islam dan tidak lupa bahwa tujuan utamanya adalah akhirat. Puncak ambisi mereka adalah keridhaan Allah dan Rosulnya dan mereka amat mendambakan datangnya saat-saat mendengar seruan Allah.

Orang–orang pilihan tersebut diibaratkan seperti Al Qur’an berjalan di muka bumi. Mereka adalah pemeraktek amaliah prinsip-prinsip kehidupan yang agung. Mereka adalah umat terbaik yang diciptakan Allah untuk manusia. Mereka telah lulus dari pendidikan kenabian. Semua itu dilakukan dengan daya upaya dan kemampuan Rosulullah Saw dengan kekuatan spiritual dan material yang optimal dan dengan dukungan serta taufik dari Allah Saw. Mereka telah dikerahkan pada tujuan dan sasaran yang mulia dan jelas, yaitu untuk menjadi suri teladan sepanjang masa, baik di waktu damai maupun di waktu perang, baik dalam segi akhlak, pergaulan , muamalah, manhaj, metode maupun dalam sistem kehidupan di dunia dan akhirat.
Mereka lah yang dikatakan muslim sejati, contoh dan teladan. Mereka adalah produk-produk hasil pendidikan madrasah kenabian.
Metode yang digunakan Rosulullah Saw dalam membangun pribadi muslim adalah “tauhid untuk berjihad dan berjihad untuk tauhid.”

Dalam waktu singkat Rosulullah berhasil membangun insan muslim atas tiga landasan, yaitu :
1. Akidah yang kokoh dan kuat.
2. Suri teladan yang baik.
3. memilih orang yang cocok untuk mengemban tugas yang memadai.

Bagaimana sifat, sikap dan perilaku ke sepuluh sahabat tersebut akan dijelaskan dibawah ini satu persatu.

1. Abu Bakar Bin Abi Qohafah (Assidiq)
Abu Bakar assidiq adalah seorang quraisy dari kabilah yang sama dengan Rosulullah Saw. Abu Bakar mempunyai lima orang anak yaitu : Abdullah, Abdurrahman, Muhammad, Aisyah dan Asmaa (istri ibnul Awwam), beliau wafat pada tanggal 22 Jumadil akhir tahun 13 Hijriah dalam usia 63 tahun dan memangku jabatan khalifah selama dua tahun tiga bulan lebih 10 hari.
Abubakar assidiq adalah seorang pedagang yang selalu memlihara kehormatan dan harga dirinya. Ia seorang yang kaya harta, pengaruhnya besar dan memiliki akhlak yang mulia. Dari sebelum datangnya Islam, beliau sudah menjadi kawan akrab Muhammad Saw. Oleh karenanya sifat dan tabiatnya mirip dengan Muhammad Saw. Belum pernah ada yang menyaksikan beliau minum arak atau menyembah berhala. Abubakar assidiq juga tidak pernah berdusta, oleh karena itu tidak heran jika bila beliau berkawan erat dengan Rosulullah. Begitu pula dalam kemuliaan, profesi dan keturunan, sehingga tidak heran bila beliau menjadi khalifah pertama setelah Rosulullah Saw wafat.
Berikut adalah alasan mengapa Abubakar assidiq dipilih oleh Rosulullah sebagai salah satu dari 10 orang yang dijamin masuk surga.
• Abubakar assidiq telah meraih ketinggian budi dan kesempurnaan iman, hal ini
disaksikan sendiri oleh Rosulullah dalam sabdanya:
“Jika ditimbang keimanan Abubakar assidiq dengan keimanan seluruh umat akan lebih
berat keimanan Abubakar assidiq.” (HR. Albihaqi dalam asysiib).
Alquran pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakan Abubakar assidiq seperti
pada Alquran surat : Al Lail: 5-7, Al Lail:17-21, Fushlat : 30 dan AtTaubah 40.
• Abubakar assidiq mengajak manusia kepada Islam. Ahli sejarah Ibnu Ishaq berkata :
“ Setelah Abubakar memeluk agama Islam dan menyatakan keislamannya secara
terbuka, dia mengajak orang-orang kepada Allah SWT.” Orang yang menerima
ajakannya antara lain adalah : Azzubair ibnu Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin
Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdurrahman bin Auf.
• Keimanan Abubakar assidiq tanpa ragu, karena setelah Rosulullah mengajak Abubakar
kepada Allah maka Abubakar langsung menerimanya tanpa ragu, oleh karena itu
Rosulullah bersabda :
“ Tiada aku mengajak seorang masuk Islam, tanpa ada hambatan, keraguan, tanpa
mengemukakan pandangan dan alasan, hanya Abubakar lah. Ketika aku menyampaikan
ajakan tersebut, dia langsung menerimanya tanpa ragu sedikitpun.” (Dari kitab
Albidayah Wannihayah)
• Sikap Abubakar mencerminkan kekuatan Iman, hal ini dibuktikan saat setelah
peristiwa Isra’, orang yang mendustakannya mendatangi abubakar seraya berkata, ”
Apakah kamu mendengar apa yang diceritakan kawanmu?” maka Abubakar tanpa ragu
menjawab : “ Demi Allah kalau memang itu yang diucapkannya pasti benar. Dia
(Muhammad) memberitahu aku bahwa berita-berita dari langit sampai ke bumi hanya
dalam waktu satu jam, malam atau siang dan aku mempercayainya, sedang itu lebih
aneh dari yang kalian herankan.”
• Kecintaan Abubakar kepada Rosulullah sangat besar, dan hal ini dibuktikan saat
Abubakar dan Rosulullah pergi ke gua untuk menghindari kejaran orang kafir, maka
Abubakar kadang berjalan di depan Rosulullah karena takut pengintaian orang kafir
dari depan, dan kadang Abubakar berjalan di belakang Rosulullah karena takut ada
lawan yang mengejar dari belakang karena bagi Abubakar lebih baik dia yang celaka
dari pada Rosulullah. Begitu pula saat akan memasuki gua, abubakar meminta agar
dirinya masuk ke gua lebih dahulu untuk mengamankan gua, setelah itu baru
Rosulullah masuk ke gua. Karenanya Rosulullah pernah bersabda bahwa satu malam
dari Abubakar adalah lebih baik dari seluruh keluarga Umar.
• Abubakar pernah membenarkan dan membuat Rosulullah tenang yaitu saat menghadapi
perang Badar, saat itu Abubakar menghampiri Rosulullah dan berkata, ”Ya
Rosulullah, tenangkan dirimu dan mantapkan hatimu. Sesungguhnya Allah pasti akan
menepati janjiNya dan sekali-kali tidak akan mengecewakanmu. ”Maka setelah
mendenagr pekataan itu hati Rosulullah menjadi mantap dan tenang, karenannya
Rosulullah mengelarinya Assidiq yaitu orang yang selalu benar dan membenarkan
Muhammad sebagai RosulNya.
• Abubakar tetap beriman kepada kebenaran Rosulullah di saat kaum muslimin lain
meragukan sabda RosulNya.
• Abubakar memang patut masuk surga seperti sabda Rosulullah berikut ini :
“ Jikalau aku boleh menunjuk dari hamba-hamba Allah seorang Kholil (kawan
kesayangan) maka aku akan menunjuk Abubakar seorang kholil, tapi karena
kesetiakawanan, persaudaraan dan keimananlah sehingga Allah mengumpulkan kita
bersama di sisiNya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

2.Umar Ibnu Khattab (Al Faruq)
Umar berasal dari kabilah Quraisy, berasal dari suku Bani Hasyim. Semasa kanak-
kanaknya umar menggembala domba milik ayahnya. Umar masuk Islam setelah mendegar
bacaan Al Quran Khabab ibnul Aratt dan membaca surat Thaha.

Setelah umar masuk Islam, Umar menginkan agar dakwah tidak sembunyi sembunyi karena kita berada di jalan yang benar dan kaum kafir berada di atas kebatilan dan umar berjanji bahwa di tiap-tiap tempat yang pernah disebarkan kekafiran olehnya akan didatangi untuk menyebarkan keimanan. Dan Umar membuat hati orang kafir quraisy takut dan ciut sehingga Umar digelari Alfaruq (pembeda antara yang haq dan batil)
Berikut adalah alasan mengapa Umar termasuk salah satu dari 10 orang yang dijamin masuk surga :
• Keislaman umar adalah perintis, pembuka jalan, dan pendorong kaum muslimin
menyatakan keislaman mereka secara terbuka. Dengan adanya Umar mereka berani
melakukan shalat secara terang-terangan di depan masyarakat Quraisy tanpa takut
diganggu.
• Hijrahnya Umar merupakan kemenangan, sebab dialah yang paling bersikap tegas
terhadap kaum munafik di Madinah. Kepemimpinannya adalah rahmat, karena pada
waktu itu kaum muslim benar-benar dapat menghayati kehidupannya. Oleh karena itu
tidak heran jika Rosulullah Saw bersabda :
“ Sesungguhnya Haq adalah di lidah dan di hati Umar”
• Umar adalah orang yang pertama kali dalam banyak hal antara lain yaitu
a. Mendirikan baitul maal
b. Menulis tarikh dari hijrah atau tahun hijriah.
c. Menyunahkan Sholat Tarawih di masjid
d. Melakukan penyelidikan dan pengawasan pada malam hari.
e. Menghukum perbuatan mencaci maki
f. Menghukum dera delapan kali peminum arak.
g. Yang mengharamkan kaum mut’ah.
h. Melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak.
i. Mengumpulkan orang-orang untuk sholat jenazah.
j. Memperluas kekuasaan ke wilayah-wilayah lain, baik Persia, Irak, Syam maupun
Mesir.
k. Mengirim bahan makanan melalui laut merah dari Mesir ke Madinah.
l. Menetapkan faraidh (pembagian waris).
m. Menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda.
n. Menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah.
o. Dijuluki amirum mukminin.
p. Menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan makanan.
q. Memperluas masjid nabawi dan menaburi tanahnya dengan batu kerikil.
r. Menciptakan uang logam.
s. Menggunakana pos untuk pengiriman surat-surat.
t. Mengngkat pejabat yang mengawasi harga-harga dan yang mengatur tata tertib
kesopanan dan susila.
u. Membuat parit-parit dan jembatan-jembatan.
v. Mengirimkan pasukan penjaga di tempat strategis, mereka ini diberi nama alajnaad.
w. Mengangkat pejabat yang ditugasi khusus memantau berita-berita tentang para
petugas di daerah dan menerima keluhan-keluhan mereka yang dikirimkan kepada
khalifah. Petugas tersebut bernama Muhammad bin Maslamah.
• Umar mendapat pujian dari Rosulullah karena kecintaaan beliau sehingga beliau
bersabda : “ Yang paling kokoh dalam agama Allah dari umatku adalah Umar”.
Rosulullah juga pernah bersabda seperti yang diriwayatkan Aisyah, “ Sesungguhnya
setan setan meyingkir apabila bertemu dengan Umar.”
• Umar selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir di tengah malam dan di
penghujung siang. Setelah diangkat menjadi khalifah Umar selalu berdoa :
“ Ya Allah, sebagaimana engkau tahu, aku ini berwatak keras, oleh karena itu
lunakanlah aku. Aku ini lemah ya Allah, maka kuatkan lah aku. Aku ini kikir ,
maka jadikanlah aku hambaMu yang pengasih, pemurah dan dermawan.”

3. Ustman Ibnu Affan (Dzunnurain)
Ø Ustman mempunyai sifat yang pemalu dan menurut Rosulullah itulah kelebihannya sehingga Rosulullah bersabda bahwa kelebihan para sahabat merupakan kelebihan mereka yang dapat dijadikan contoh :
“ Orang yang paling kasih sayang dari umatku ialah Abubakar, dan yang paling teguh dalam memelihara ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu adalah Ustman. (HR. Ahmad, Ibnu Maajah, Alhakim, Attirmidzi)
Ø Ustman pernah mengatasi kesulitan air bagi kaum Muhajirin saat hijrah dengan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi dan airnya digunakan untuk keperluan kaum muhajirin.
Ø Ustman merupakan orang yang berjasa dalam pembuatan mushaf Al Quran. Ustman membentuk panitia untuk mengumpulkan ayat-ayat yang telah ditulis di masa khalifah Abubakar yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Al Quran tersebut kemudian dibukukan dan diberi nama “Al Mushhaf”.
Ø Ustman adalah seorang yang bertakwa, selalu bersikap wara’. Tengah malam tak pernah ia sia-siakan. Ia manfaatkan untuk mengaji Al Quran dan setiap tahun ia menunaikan ibadah haji. Bila sedang berzikir dari matanya mengalir air mata haru. Ia selalu bersegera dalam segala amal kebajikan dan kepentingan umat. Ia juga dermawan dan penuh welas asih, ia telah melakukan hijrah sebanyak dua kali, pertama ke Habasyah dan yang kedua ke Madinah.
Ø Para ahli sejarah menganggap masa Ustman merupakan jaman kemenangan kaum muslimin dan jaman penaklukan kekuatan-kekuatan Romawi, Parsi dan Turki.

4. Ali bin Abi Thalib
Ø Ali dilahirkan di dalam Ka’bah dan Allah telah memuliakan wajahnya (karramallahu wajlahu) untuk tidak bersujud kepada berhala-berhala yang ada di Ka’bah dan sekitarnya.
Ø Ali masuk Islam saat berusia 10 tahun setelah secara sembunyi-sembunyi melihat Rosulullah dan Khadijah melaksanakan Sholat.
Ø Ali merupakan satu-satunya orang yang menerima ajakan Rosulullah untuk mengikuti dan mendukung kepada Allah saat Rosulullah mengajak kaum Quraisy di depan Ka’bah.
Ø Ali merupakan orang yang pertama yang bersedia berkorban untuk Rosulullah Saw ketika sedang tidur di tempat Nabi Saw, pada waktu rumah beliau dikepung dan akan dibunuh menjelang hijrah ke Madinah.
Ø Ali dikenal sebagai orang yang tidak dapat dikalahkan oleh lawan, setelah berduel dan membunuh Amru bin Wudd saat perang Khandak.

5. Thalhah bin Ubaidilah (syahid yang masih hidup)
Ø Thalhah merupakan salah satu dari delapan orang yang pertama masuk Islam dimana pada saat itu satu orang bernilai seribu orang, Beliau masuk Islam melalui anak pamannya yaitu Abu baker assidiq RA.
Ø Thalhah mempunyai sifat murah dan dermawan yang patut diteladani. Dalam hidupnya Thalhah mempunyai tujuan utama yaitu bermurah dalam pengorbanan jiwa.
Ø Thalhah seorang lelaki yang gagah berani, tidak takut menghadapi kesulitan, kesakitan dan segala macam ujian lainnya. Ia seorang yang kokoh dalam mempertahankan pendirian meskipun ketika di jaman jahiliyah.
Ø Thalhah merupakan salah satu di antara mujahid yang melindungi Rosulullah dengan tulus ikhlas. Saat perang uhud ia melindungi Rosulullah dengan cara memeluk Rosulullah dengan tangan kiri dan dadanya. Sementara pedang yang ada di tangannya ia ayunkan ke arah lawan yang mengelilinginya seperti laron yang tidak memperdulikan maut. Maka sejak saat itu Thalhah dijuluki “Burung elang dari uhud”.
Ø Thalhah juga dijuluki “Thalhah si dermawan”, Thalhah si pengalir harta”, Thalhah kebaikan dan kebajikan”, karena Thalhah merupakan orang yang dermawan yang mendermakan uang, sandang dan pangannya. Ia pernah membagikan seluruh uangnya tanpa sisa sepeserpun kepada fakir miskin.

6. Azzubair Ibnul Awwam (pengikut setia Rosulullah Saw)
Ø Azzubair masuk islam pada usia 15 tahun dan hijrah pada usia 18 tahun setelah mendapat penganiayaan yang bertubi-tubi karena mempertahunkan keimanannya.
Ø Azzubair adalah prajurit dakwah yang selalu menyandang senjata untuk melawan orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah islamiah selagi dalam kandungan. Keimanannya telah tampak pertama kali pada perang Badar. Pada saat itu Azzubair berhasil mengalahkan Ubaidah yang pada saat itu memakai baju besi dengan menggunakan lembing yang diarahkan ke mata Ubaidah sehingga Ubaidah tewas.
Ø Rosulullah sangat merasa bangga pada Azzubair, dan ia bersabda :
“ Setiap Nabi mempunyai pengikut pendamping yang setia (hawari) dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.”
Kecintaan Rosulullah pada Azzubair disebabkan Azzubair merupakan seorang pemuda yang setia, ikhlas, jujur, kuat, berani, murah tangan dan telah menjual diri dan hartanya kepada Allah Swt.
Ø Azzubair merupakan orang yang pertama menyambut panggilan jihad, oleh karena itu Azzubair tidak pernah absent berjihad.

7. Abdurrahman bin Auf (pedagang besar yang sukses)
Ø Aburrahman bin Auf merupakan orang ke delapan yang pertama kali masuk islam dan orang kelima yang diIslamkan oleh Abubakar dan terjadi sebelum Rosulullah menetapkan rumah Alarqom bin abi alarqam sebagai pusat dakwah.
Ø Perang Uhud telah memberi bekas pada Abdurrahman, lebih dari dua puluh luka dalam tubuhnya dan salah satu lukanya menyebabkan beberapa giginya rontok sehingga mempengaruhi ucapan dan tutur katanya.
Ø Setelah menerima gangguan dan siksaan yang ganas, Abdurrahman hijrah ke Habasyah. Sekembalinya dari Habasyah ia mendapat gangguan dan gangguan itu semakin memuncak tatkala ia kembali hijrah ke Habasyah untuk kedua kalinya. Hijrahnya ini ia lakukan karena keadaannya sudah sangat tertindas.
Ø Sebagai seorang pedagang yang sukses dan kaya, Abdurrahman berlomba dengan Ustman dalam membiayai pasukan islam yakni dengan menyerahkan seperuh kekayaannya kepada Rosulullah Saw. Saat ajalnya mendekat, Abdurrahman berwasiat agar setiap kaum muslimin peserta perang Badar yang masih hidup diberi empat ratus dinar dari harta warisannya, dan ternyata peserta perang Badar yang masih hidup berjumlah 100 orang. Dia juga berwasiat agar sejumlah besar uangnya diberikan kepada ummahatul mukminin (janda-janda Nabi Saw).

8. Sa’ad bin Abi Waqash (orang pertama yang terkena panah fisabilillah)
Ø Sa’ad merupakan kabilah dari Zuhroh sama dengan ibu Rosulullah Saw dan Sa’ad anak paman Aminah (ibunda Nabi Saw).
Ø Sa’ad seorang yang teguh dan tahan menghadapi kekerasan dan penderitaan. Selama tiga tahun saat dikucilkan di Syi’ib Mekah, ia bersama Rosulullah makan daun daunan sehingga kotorannya seperti kotoran domba dan kedua sisi mulut mereka luka-luka akibat makan daun-daunan.
Ø Ibunda Sa’ad berang saat mengetahui Sa’ad masuk Islam hingga mogok makan dan minum, tapi Sa’ad tetap berpegang teguh kepada Islam, sekalipun ibunya kepayahan dan jatuh pingsan, sehingga dengan kejadiannya ini turunlah ayat Al ankabut : 8.
Ø Karya terbesar Sa’ad adalah tercapainya kemenangan yang gilang gemilang atas musuh mereka, tentara parsi dalam perang Alqodisyiyyah yang dasyat.

9. Said bin Zaid (salah seorang yang dicintai Allah)
Ø Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail bin Abduluzza bin Al’adwa. Said memeluk Islam sebelum Umar Bin Khattab. Istrinya adalah adik Umar yaitu Fatimah bintul khattab.
Ø Allah telah memberi hidayah kepada tiga orang tanpa melalui kitab atau Nabi mereka, yaitu kepada Zaid bin Amru bin Nufail, Abu Dzar Alghifari, Salman Alfarisi.
Ø Said adalah seorang pemberani, tidak takut celaan orang yang suka mencela selama dia di jalan Allah. Ia juga murah tangan dan dermawan, kuat menahan diri dari hawa nafsu dan termasuk orang yang dikabulkan do’anya. Banyak dari kalangan lemah dan miskin berkumpul di rumahnya untuk mencari ketentraman dan keamanan. Di rumah Said mereka memperoleh makanan penghilang lapar. Mereka juga mendapatkan keamanan dan ketenangan dari rasa takut.

10. Abu Ubaidah Ibnul Jarrah ( pemegang amanat umat dan amanat Rosulullah Saw)
Ø Rosulullah pernah bersabda :
“ Tiap-tiap umat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat umat ini ialah Abu Ubaidah ibnul Jarrah.”
Ø Ketika perang Badar, Abu Ubaidah ikut memperkokoh dan membela kaum muslimin, sedang ayahnya berada dalam barisan kaum Quraisy yang musrik dan kafir dan dalam pertempuran tersebut Abu Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya yang terus mendesak dan melawannya, walaupun hatinya terasa berat tapi ini dilakukannya demi menegakkan amanat Allah dan RosulNya.
Ø Pada saat perang Uhud Abu Ubaidah pernah mencabut besi tajam yang menancap ke dalam kedua sisi rahang Rosulullah dengan giginya sehingga gigi depannya tanggal. Peristiwa ini sangat mengharukan bagi Rosulullah dan Abubakar. Sejak itu Abu Ubaidah dikenal di kalangan kaum muslimin sebagai si ompong.
Ø Abu Ubaidah merupakan seorang yang memegang amanat, saat kaum Najran meminta Rosulullah untuk mengirim seseorang untuk mengajarkan hokum-hukum agama Islam maka Rosulullah menjawab, “Aku akan mengutus bersama kalian seorang yang benar-benar Amin, benar-benar Amin, benar-benar Amin .(beliau mengulangnya sampai tiga kali). Dan setelah itu Rosulullah mengutus Abu Ubaidah untuk pergi.
Sumber :

Al Quran Nur Karim
10 Orang Yang Dijamiin Masuk Surga, Abdullatif Ahmad ‘AAsyur, Gema Insani Press, 2006

Sabtu, 18 Juni 2011

leadership

Konsep Kepemimpinan dalam Islam
Kepemimpinan itu wajib ada, baik secara syar’i ataupun secara ‘aqli. Adapun secara syar’i misalnya tersirat dari firman Allah tentang doa orang-orang yang selamat :)) واجعلنا للمتقين إماما )) “Dan jadikanlah kami sebagai imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertaqwa” [QS Al-Furqan : 74]. Demikian pula firman Allah أطيعوا الله و أطيعوا الرسول و أولي الأمر منكم )) )) “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul dan para ulul amri diantara kalian” [QS An-Nisaa’ : 59]. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang sangat terkenal : “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya”. Terdapat pula sebuah hadits yang menyatakan wajibnya menunjuk seorang pemimpin perjalanan diantara tiga orang yang melakukan suatu perjalanan. Adapun secara ‘aqli, suatu tatanan tanpa kepemimpinan pasti akan rusak dan porak poranda.
Kriteria Seorang Pemimpin
Karena seorang pemimpin merupakan khalifah (pengganti) Allah di muka bumi, maka dia harus bisa berfungsi sebagai kepanjangan tangan-Nya. Allah merupakan Rabb semesta alam, yang berarti dzat yang men-tarbiyah seluruh alam. Tarbiyah berarti menumbuhkembangkan menuju kepada kondisi yang lebih baik sekaligus memelihara yang sudah baik. Karena Allah men-tarbiyah seluruh alam, maka seorang pemimpin harus bisa menjadi wasilah bagi tarbiyah Allah tersebut terhadap segenap yang ada di bumi. Jadi, seorang pemimpin harus bisa menjadi murabbiy bagi kehidupan di bumi.
Karena tarbiyah adalah pemeliharaan dan peningkatan, maka murabbiy (yang men-tarbiyah) harus benar-benar memahami hakikat dari segala sesuatu yang menjadi obyek tarbiyah (mutarabbiy, yakni alam). Pemahaman terhadap hakikat alam ini tidak lain adalah ilmu dan hikmah yang berasal dari Allah. Pemahaman terhadap hakikat alam sebetulnya merupakan pemahaman (ma’rifat) terhadap Allah, karena Allah tidak bisa dipahami melalui dzat-Nya dan hanya bisa dipahami melalui ayat-ayat-Nya. Kesimpulannya, seorang pemimpin haruslah seseorang yang benar-benar mengenal Allah, yang pengenalan itu akan tercapai apabila dia memahami dengan baik ayat-ayat Allah yang terucap (Al-Qur’an) dan ayat-ayat-Nya yang tercipta (alam).
Bekal pemahaman (ilmu dan hikmah) bagi seorang pemimpin merupakan bekal paling esensial yang mesti ada. Bekal ini bersifat soft, yang karenanya membutuhkan hardware agar bisa berdaya. Ibn Taimiyyah menyebut hardware ini sebagai al-quwwat, yang bentuknya bisa beragam sesuai dengan kebutuhan. Dari sini bisa disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki dua kriteria: al-‘ilm dan al-quwwat.
Yang dimaksud dengan al-‘ilm (ilmu) tidaklah hanya terbatas pada al-tsaqafah (wawasan). Wawasan hanyalah sarana menuju ilmu. Ilmu pada dasarnya adalah rasa takut kepada Allah. Karena itulah Allah berfirman,”Yang takut kepada Allah diantara para hamba-Nya hanyalah para ulama” (QS. Faathir: 28). Ibnu Mas’ud pun mengatakan,”Bukanlah ilmu itu dengan banyaknya riwayat, akan tetapi ilmu adalah rasa takut kepada Allah”. Namun bagaimana rasa takut itu bisa muncul ? Tentu saja rasa itu muncul sesudah mengenal-Nya, mengenal keperkasaan-Nya, mengenal kepedihan siksa-Nya. Jadi ilmu itu tidak lain adalah ma’rifat kepada Allah. Dengan mengenal Allah, akan muncul integritas pribadi (al-‘adalat wa al-amanat) pada diri seseorang, yang biasa pula diistilahkan sebagai taqwa. Dari sini, dua kriteria pemimpin diatas bisa pula dibahasakan sebagai al-‘adalat wa al-amanat (integritas pribadi) dan al-quwwat.
Selanjutnya, marilah kita tengok bagaimanakah kriteria para penguasa yang digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini kita akan mengamati sosok Raja Thalut (QS. Al-Baqarah: 247), Nabi Yusuf (QS. Yusuf: 22), Nabi Dawud dan Sulaiman (Al-Anbiya’: 79, QS Al-Naml: 15).
Raja Thalut:
“Sesungguhnya Allah telah memilihnya (Thalut) atas kalian dan telah mengkaruniakan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik (basthat fi al-‘ilm wa al-jism)” (QS. Al-Baqarah: 247).
Nabi Yusuf:
“Dan ketika dia (Yusuf) telah dewasa, Kami memberikan kepadanya hukm dan ‘ilm” (QS. Yusuf: 22).
Nabi Dawud dan Sulaiman:
“Maka Kami telah memberikan pemahaman tentang hukum (yang lebih tepat) kepada Sulaiman. Dan kepada keduanya (Dawud dan Sulaiman) telah Kami berikan hukm dan ‘ilm” (QS. Al-Anbiya’: 79).
“Dan sungguh Kami telah memberikan ‘ilm kepada Dawud dan Sulaiman” (QS. Al-Naml: 15).
Thalut merupakan seorang raja yang shalih. Allah telah memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik. Kelebihan ilmu disini merupakan kriteria pertama (al-‘ilm), sementara kelebihan fisik merupakan kriteria kedua (al-quwwat). Al-quwwat disini berwujud kekuatan fisik karena wujud itulah yang paling dibutuhkan saat itu, karena latar yang ada adalah latar perang.
Yusuf, Dawud, dan Sulaiman merupakan para penguasa yang juga nabi. Masing-masing dari mereka telah dianugerahi hukm dan ‘ilm. Dari sini kita memahami bahwa bekal mereka ialah kedua hal tersebut. Apakah hukm dan ‘ilm itu ?
Hukm berarti jelas dalam melihat yang samar-samar dan bisa melihat segala sesuatu sampai kepada hakikatnya, sehingga bisa memutuskan untuk meletakkan segala sesuatu pada tempatnya (porsinya). Atas dasar ini, secara sederhana hukm biasa diartikan sebagai pemutusan perkara (pengadilan, al-qadha’). Adanya hukm pada diri Dawud, Sulaiman, dan Yusuf merupakan kriteria al-quwwat, yang berarti bahwa mereka memiliki kepiawaian dalam memutuskan perkara (perselisihan) secara cemerlang. Al-quwwat pada diri mereka berwujud dalam bentuk ini karena pada saat itu aspek inilah yang sangat dibutuhkan.
Disamping al-hukm sebagai kriteria kedua (al-quwwat), ketiga orang tersebut juga memiliki bekal al-‘ilm sebagai kriteria pertama (al-‘ilm). Jadi, lengkaplah sudah kriteria kepemimpinan pada diri mereka.
Pada dasarnya, kriteria-kriteria penguasa yang dikemukakan oleh para ulama bermuara pada dua kriteria asasi diatas. Meskipun demikian, sebagian ulama terkadang menambahkan beberapa kriteria (yang sepintas lalu berbeda atau jauh dari dua kriteria asasi diatas), dengan argumentasi mereka masing-masing. Namun, jika kita berusaha memahami hakikat dari kriteria-kriteria tambahan tersebut, niscaya kita dapati bahwa semua itu pun tetap bermuara pada dua kriteria asasi diatas. Wallahu a’lamu bish shawaab.